Sunday, January 30, 2011

Krisis Mesir

ElBaradei: Maju Terus Pantang Mundur


 
(AFP PHOTO/KHALED DESOUKI )
Tokoh kepercayaan oposisi Mohamed ElBaradei berbaur dengan para demonstran 
Mohamed ElBaradei yang kini menjadi tokoh kepercayaan kelompok oposisi di Mesir berbaur dengan puluhan ribu demonstran yang memadati Lapangan Tahrir di Kairo, Minggu (30/1/2011) malam waktu setempat. Ia menyerukan kepada seluruh rakyat Mesir bahwa perjuangan untuk melengserkan Presiden Hosni Mubarak tidak dapat dihentikan lagi.

"Kalian telah mengambil lagi hak-hak Anda dan apa yang telah kita mulai tidak bisa mundur lagi," katanya. "Kita hanya butuh satu permintaan, berakhirnya rezim dan dimulainya era baru," katanya disambut riuh rendah dan nyanyian turunkan Mubarak. Ia meminta rakyat Mesir bersabar dan meyakinkan bahwa perubahan akan datang dalam beberapa hari ke depan.



Obama Sebaiknya Minta Mubarak Mundur
Setelah mendapat sokongan dari sejumlah kelompok oposisi Mesir, termasuk Ikhwanul Muslimin, Mohamed ElBaradei mulai melancarkan diplomasinya. Ia menekan Pemerintah Amerika Serikat agar mendukung tuntutan mundurnya Presiden Hosni Mubarak.

Dalam sejumlah wawancara di stasiun televisi, ElBaradei sempat menyebut pemerintah AS kehilangan kredibilitasnya. Di satu sisi mendorong demokrasi di Mesir, tetapi di sisi lain mempertahankan dukungan kepada penguasa yang diktator yang menekan rakyatnya selama 30 tahun.

Kemudian, dalam wawancara lain, ia mengatakan bahwa kejatuhan Presiden Hosni Mubarak hanya soal waktu. Sebagian besar suara rakyat Mesir tak lagi menginginkan Hosni Mubarak. Ia menyerukan kepada Presiden AS Barack Obama untuk mengambil tindakan.

"Lebih baik bagi Presiden Obama agar jangan muncul sebagai orang terakhir yang mengatakan kepada Presiden Mubarak, 'Ini waktunya bagi Anda untuk keluar'," kata ElBaradei seperti dilansir CNN.

ElBaradei meragukan seruan Pemerintah AS agar Presiden Mubarak membuka dialog dengan rakyat dan melakukan transisi demokrasi bisa berjalan. Rakyat sudah telanjur tidak percaya dengan rezim yang telah berkuasa selama 30 tahun itu.

"Pemerintah Amerika tidak mungkin meyakinkan rakyat Mesir untuk percaya bahwa diktator yang telah memerintah selama 30 tahun akan bisa menerapkan demokrasi. Ini hanya lelucon," katanya kepada stasiun televisi CBS.

Sebelumnya ElBaradei menyerukan kepada Presiden Hosni Mubarak untuk mundur, Minggu (30/1/2011). Ia mengusulkan pembentukan pemerintah transisi bersama sampai pemilu yang jujur dan adil digelar. Mundurnya Mubarak akan memuluskan proses transisi di Mesir dan menghindari pertumpahan darah.

ElBaradei datang ke Mesir, Kamis (27/1/2011) atau sehari sebelum unjuk rasa besar-besaran pecah di Mesir. Ia adalah mantan Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan penerima Nobel Perdamaian. ElBaradei mungkin salah satu kandidat presiden Mesir pada pemilihan umum mendatang.



Elbaradei: Mubarak Harus Mundur Hari Ini


 
AFP PHOTO/MOHAMMED ABED. 
Mohamed ElBaradei, Minggu (30/1/2011) menyerukan agar Presiden Mesir 
Hosni Mubarak meninggalkan kantornya dan memberi kesempatan 
pembentukan transisi pemerintahan bersama.


Tokoh oposisi Mesir, Mohamed ElBaradei, meminta Presiden Hosni Mubarak untuk mundur, Minggu (30/1/2011), hari ini juga. Ia menyerukan pembentukan pemerintahan bersama sebagai solusi damai di Mesir. Perginya Mubarak, menurutnya, akan menyelamatkan Mesir.

"Sudah jelas dan gamblang bahwa semua orang di Mesir meminta Mubarak keluar hari ini juga," katanya dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi CNN. "Ia harus pergi hari ini untuk memberi jalan transisi yang mulus dalam bentuk pemerintahan bersama yang akan diikuti dengan persiapan pemilu yang bersih dan adil," lanjutnya.

Mantan Ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan penerima Nobel Perdamaian itu mengatakan, secara pribadi telah mendapat mandat dari semua elemen yang melakukan aksi demonstrasi di Mesir.

ElBaradei mengaku telah ditunjuk oleh faksi-faksi yang meminta Presiden Hosni Mubarak mundur untuk memimpin negosiasi pembentukan pemerintahan transisi bersama.

"Saya telah dipercayai mandat oleh orang-orang yang memimpin demonstrasi ini dan kelompok-kelompok yang lain juga setuju dengan pembentukan pemerintahan bersama," ujarnya. Ia berharap akan segera melakukan negosiasi dengan pihak militer untuk memuluskan upaya tersebut.

Mesir bergolak sejak para demonstran memulai aksi menentang pemerintahan Selasa minggu lalu. Permintaan tersebut ditanggapi Presiden Hosni Mubarak dengan membubarkan kabinet serta menunjuk Wakil Presiden dan Perdana Menteri baru. Namun, hal tersebut tak menyurutkan aksi massa. Sekitar seribu massa hari ini berkumpul di pusat kota Kairo untuk mendukung protes kepada pemerintah. Lebih dari 100 orang tewas menjadi korban bentrokan yang terjadi selama aksi unjuk rasa enam hari terakhir.





Sumber: kompas.com

No comments:

Post a Comment